25 Agustus 2010

Bila Waktunya Tiba

Bila waktunya tiba...
Sok serius ya judulnya, padahal ini sebenarnya hanya kata yang memang seharusnya saya katakan atas sedikit ketidak terimaan saya atas apa yang terjadi sore ini. Sebenarnya bukan suatu hal yang demikian menyedihkan, menggembirakan atau apalah lainnya. Hanya ketika saya mendapatkan 'tamu' yang niatnya belum saya undang sementara waktu dulu selama Ramadhan ini. Tapi justru dia datang di saat saya sedang di tempat yang saya impikan bisa tarawih spesial gitu. Ni saya lagi di Ampel, tepatnya Makam Sunan Ampel atau Raden Rahmatulloh. Tapi ya karena ini saya akhirnya mampir kerumah si maya trus posting ini. Setelah sebelumnya theklek keliling sepanjang jalan nyari warnet. Entah di langkah keberapa saya menemukan warnet ini tadi. Lupa pula apa namanya dan di jalan mana. He...
Tapi selain iseng karena dia tiba, saya juga punya cerita sendiri dengan kata Bila Waktunya Tiba ini. Tadi siang seorang teman lama sms mengundang saya di nikahannya 8 syawal mendaang. Saya baru berucap InsyaAlloh karena saya masih menghitung hari apkah hari itu saya sudah harus sudah balik ke Surabaya lagi atau belum. Bila Waktunya Tiba disini bila sudah waktu tiba jodohnya ya sudah tidak bisa di tawar lagi. Ya masalahnya seumuran saya yang sering kali dibicarakan ya masalah ini. Jodoh, cinta, pasangan, he... (Umurmu berapa se nduk? He...)
Bila Waktu rizkinya tiba juga demikian pula adanya. Mau di gimana-gimana in juga kalau dah jatahnya g' akan kemana. Alhamdulillah Adik saya tercinta juga mendapatkan rizki yang tiada terkira kami mengucap syukurnya. KehendakNya memang tiada duanya. Kini seneng juga ada temen jalan, ada yang di gandeng, tempat manja, tempat curhat... Ya adik saya itu maksud saya. Adik cowok sering cenderung jauhterlihat dewasa ketimbang mbaknya yang imut ini, he...
Ya pada ini semuanya, kalo dah jadi kehendaknya mau dikata gimana lagi ya g' bisa. wong yang nentuin yang Maha Maha... (He... Bingung mw nulis apa lagi, dh lama g' posting se...)