29 Desember 2008

Inspirasi Sebatang Rumput

Setelah sekian lama g' add posting apapun, tiba2 ingat inspirasi sebatang rumput yang pernah ku baca dari blog seseorang yang entah siapa... Sebenarnya aku blm minta izin nich bwt muat ini di blog ini... Tapi ini perlu banget bwt dketahui tmn2 smua... Ternyata yang berjuang dalam hidup tu g' kita ja sebagai manusia... Tapi juga rumput yang biasanya tak kita hiraukan itupun juga berjuang dengan begitu hebatnya... Selengkapnya.... Chek it out!!!

Inspirasi Sebatang Rumput

Sayup-sayup terdengar suara adzan berkumandang dari sebuah masjid. Belum terlalu gelap tapi waktu maghrib telah tiba. Pelan, kulangkahkan kaki. Menyongsong panggilan Sang Khalik. Entah mengapa, orientasi saya selalu tak baik. Ketika sedang dilanda berbagai beban, mulai rajin kembali ke masjid untuk sholat berjamaah. Saat hidup dipenuhi beragam rejeki dan taburan kebahagiaan, sering lupa diri. Berkaca pada kondisi yang demikian saya selalu merasa berdosa. Tak adil memang saya. Tapi sudahlah, saya akan coba berdialog lagi dengan Allah

Sampai di depan masjid…

Sebenarnya, inspirasi itu datangnya setelah sholat. Saya merenung lebih dalam lagi. Halaman itu awalnya tumbuh rumput yang lebat, kemudian tertutup pasir dan paving blok. Jelas, rumput tak leluasa bisa tumbuh untuk beberapa hari, bahkan berminggu lamanya. Rupanya, rumputpun tak hanya diam begitu saja. Tetap ingin tumbuh. Ia mencari jalan keluar melalui sela-sela paving blok. Satu batang muncul, kemudian menyembul beberapa batang yang lain. Begitu seterusnya. Tadi saya melihat rumput-rumput itu sudah lumayan banyak tumbuh melalui sela-sela paving blok.

Melihat fenomena ini saya tertegun. Saya merenung

Saya kembali bercermin pada diri saya. Sesuatu yang saya rasakan saat ini. Jujur, ada beban berat yang hari ini saya mesti pikul. Tak begitu penting sepertinya untuk diketahui publik. Hanya, saya sekedar ingin membagi perenungan tentang sebatang rumput yang terus tumbuh di halaman masjid itu dengan kondisi yang saya rasakan saat ini

Rumput itu tentu punya masalah juga. Awalnya ia begitu leluasa tumbuh, mendapat siraman hujan dan sentuhan sinar mentari yang membuatnya bisa berkembang lebat di halaman masjid. Setelah tertimpa pasir dan paving blok masalah datang, kalau bisa menangis, rumput itu bisa jadi telah menangis. Tapi, mungkin hanya sebentar saja. Lantas, rumputpun tak hanya berdiam diri. Terus mencari jalan keluarnya hingga kemudian bisa menyembul kembali di sela-sela paving blok itu. Padat cerita, rumput itu telah berhasil mengatasi kesulitan dalam hidupnya. Telah bisa tumbuh kembali

Lewat sebatang rumput inilah saya berkaca. Saya yakin, Allah tak akan menguji hambanya dengan cobaan yang tak bisa dilaluinya. Saya yakin semua masalah yang ada dan hadir dalam kehidupan saya pasti teratasi, pasti ada jalan keluarnya. Kuncinya, seperti rumput tadi, bisa menemukan celahnya, bisa menemukan titik terang jalan keluar yang mesti harus ditempuh. Sudah pasti, dengan kesabaran tentunya.

Ni comment yg q postkan, tp hri ni q lhat blog itu lg, g'da tanggapan dr mba'nya... Ya sudahlah, mungkin ja mba'nya ngrasa g'knal ma q, jd g'dibls gt.... He.........

"Inspirasi Sebatang Rumput"
Membacanya pertama kali terbesit dalam hati saya bahwa ini adalah hasil tadabbur seseorang yang hanif hatinya. andai saya bisa meneladani tadabbur2nya yang lain..........
Saya dengan keadaan yang sedang futur terkadang merasa sendiri ditengah keramaian, tak ada yang menemani.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar