11 Mei 2009

Tips Membaca Efeektif dan Efisien

Mengirimkan karya untuk dimuat dimedia belum menjadi hal yang biasa untukku. Tapi tidak ada salahnya mencoba meskipun hanya di Buletin kelas. Ahwaluna. Itupun atas desakan salah seorang sahabat. Ini dah hasil utik-utik beberapa artikel yang di merge jadi satu. Ini teks yang sudah dipoles dengan sentuhan-sentuhan khusus sama editornya, jadi bukan murni dari aku lagi. Moga bermanfaat ya...
Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young. The greatest thing in life is to keep your mind young. (Henry Ford)
Sering membaca buku tapi kesulitan untuk memahami atau menangkap ide yang disampaikan dengan cepat? Jangan resah kawan! pean tidak sendiri! Saya pun juga mengalami hal yang sama. Apa lagi ketika kita harus membaca lebih dari lima buah buku dalam satu hari sebagai referensi bahan mengerjakan tugas. Rasanya, buku-buku tersebut semakin tebal saja dan membosankan.
Lantas, apakah kita harus meninggalkan buku-buku tersebut? Tidak kan? Ni, Ahwaluna punya tips tersendiri mengenai membaca efektif dan efisien.


1. Tentukan tujuan membaca
Sebelum membaca tentukan dulu informasi terpenting apa yang ingin kita ketahui dari buku itu. Pelajari sekilas sistematika penulisannya, mulai daftar isi, indeks atau apa saja yang menggambarkan isi buku.
2. Temukan kata kunci
Langsung saja menuju ke halaman di mana kata kunci itu kita temukan. Dengan hanya membaca kata-kata kunci, kita akan memangkas jumlah kata yang perlu dibaca setidaknya 70%. Dan karenanya meningkatkan kecepatan baca tiga atau empat kali lipat.
3. Ubah kebiasaan kita menggerakkan bibir, menunjuk tulisan, dan vokalisasi bacaan.
Kebiasaan vokalisasi bacaan tanpa kita sadari mengurangi tingkat keefisienan dan keefektifan cara membaca kita. Karena kadang rasanya kita lebih paham jika tidak hanya melihat saja, tetapi juga mendengarkan. Padahal mata menerima informasi jauh lebih cepat daripada telinga. Kita hanya dapat “mendengar” perkataan sekitar 250 kata permenit, tetapi kita dapat melihat kata dengan kecepatan 2.000 kata per menit atau lebih. Begitu pula dengan menggerakkan bibir. Dalam satu menit tidak banyak kata yang dapat kita lafadzkan. Jika kita masih terikat dengn gerakan bibit tersebut, hal itu akan membuang waktu kita untuk membaca halaman selanjutnya atau bahkan buku yang lainnya.
4. Berlatih membaca cepat.
Maksudnya agar kecepatan membaca kita terus meningkat. Karena segala sesuatu membutuhkan proses serta tahapan-tahapan yang berkesinambungan.
5. Temukan ide pokok pada buku yang kita baca.
Dengan demikian kita dapat memahaminya sekaligus. Ada baiknya pula jika kita membaca lebih kritis, jika perlu siapkan catatan kecil untuk bagian bacaan yang perlu di ingat. Agar kita tidak perlu mencari ulang suatu saat nanti. Hal ini akan membuat aktivitas membaca kita lebih efisien.
6. Konsentrasi dalam membaca.
Kebanyakan kita menganggap bahwa konsentrasi adalah pekerjaan berat dan sangat sulit dilakukan. Padahal kalau kita menyenangi sesuatu, katakanlah menonton konser musik band favorit atau film di bioskop, maka kita dapat berkonsentrasi menikmati pertunjukan yang berlangsung lebih dari dua jam. Jadi, konsentrasi bisa dibangun ketika sesuatu itu menyenangkan. Bukankah membaca juga demikian?
7. Menggunakan setiap waktu luang untuk membaca.
Dalam hal ini, tidak harus jenis bacaan berat seperti textbook kuliah, paper dosen atau bacaan berat lainnya yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk membacanya. Buku-buku ringan semacam cerpen, cerita humor, hikmah dibutuhkan sebagai sarana pelatihan. Ingat lho? Kontinuitas dibutuhkan untuk membentuk sebuah kebiasaan.
Ok dech… itu dulu tips Ahwaluna edisi kali ini. Ingat lho? Itu hanya sekedar tips. Kalau kamu memang dah nyaman dengan kebiasaan membacamu sekarang, dan kamu anggap itu efisien dan efektif, ya teruskan aja. Tidak salah kok! Yang salah ya yang tidak membaca. Setuju?
al Fagheeya ‘09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar